Artikel ditinjau oleh: drg. Destri Shofura
Karies gigi, atau gigi berlubang, adalah masalah kesehatan mulut yang sering dialami oleh anak-anak.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, sekitar 93% anak Indonesia mengalami karies gigi. Angka ini cukup mengkhawatirkan karena karies gigi bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Jika tidak ditangani dengan baik, karies bisa menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan mengganggu pertumbuhan gigi permanen.
Sebagai orang tua, kamu perlu memahami apa itu karies gigi, penyebabnya, serta cara mengatasinya agar si kecil tetap bisa tersenyum ceria tanpa gangguan nyeri gigi.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Karies Gigi?
Karies gigi adalah kerusakan pada struktur gigi yang dimulai dari lapisan enamel (lapisan luar gigi) dan bisa meluas ke dentin serta pulpa (saraf gigi).
Pada anak-anak, karies sering terjadi pada gigi susu, yang memiliki enamel lebih tipis dibandingkan gigi permanen. Makanya, gigi susu lebih rentan mengalami kerusakan akibat bakteri dan asam yang dihasilkan dari sisa makanan.
Jika tidak segera diatasi, karies bisa berkembang menjadi infeksi serius yang menyebabkan nyeri berkepanjangan dan bahkan kehilangan gigi sebelum waktunya. Kehilangan gigi susu lebih awal bisa mengganggu pertumbuhan gigi permanen dan menyebabkan gangguan fungsi mengunyah.
Baca juga: Tips agar tidak takut ke dokter gigi
Penyebab Karies Gigi pada Anak
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan karies gigi pada anak, di antaranya:
1. Kebiasaan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis
Anak-anak umumnya menyukai makanan manis seperti permen, cokelat, kue, serta minuman seperti jus kemasan dan susu formula. Makanan dan minuman ini mengandung gula yang bisa diubah oleh bakteri di mulut menjadi asam. Asam inilah yang akan mengikis enamel gigi dan menyebabkan karies.
2. Kurangnya Kebersihan Mulut
Anak-anak yang belum memahami cara menyikat gigi dengan benar sering kali meninggalkan sisa makanan di mulut. Sisa makanan ini kemudian menumpuk dan membentuk plak, yaitu lapisan lengket berisi bakteri yang menempel di gigi. Jika tidak dibersihkan, plak bisa mengeras menjadi karang gigi dan memicu kerusakan gigi.
Baca juga: Apa itu scaling gigi?
3. Kebiasaan Minum Susu Botol Sebelum Tidur
Banyak anak tidur dengan botol susu di mulutnya. Susu formula atau ASI yang tertinggal di gigi semalaman bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab karies. Kondisi ini dikenal sebagai “nursing bottle caries.”
4. Kurangnya Asupan Fluoride
Fluoride adalah mineral penting yang membantu memperkuat enamel gigi dan melindungi gigi dari kerusakan akibat asam. Jika anak tidak mendapatkan cukup fluoride dari air minum atau pasta gigi, risiko terkena karies akan lebih tinggi.
5. Faktor Genetik
Beberapa anak memiliki enamel gigi yang lebih tipis atau bentuk gigi yang berlekuk dalam (fisura dalam), yang membuat plak lebih mudah menumpuk dan menyebabkan karies lebih cepat.
6. Jarang Kontrol ke Dokter Gigi
Banyak orang tua hanya membawa anak ke dokter gigi saat anak sudah mengalami sakit gigi. Padahal, pemeriksaan rutin bisa membantu mendeteksi karies sejak dini dan mencegahnya sebelum menjadi lebih parah.
Baca juga: Ciri infeksi setelah cabut gigi
Cara Mengatasi Karies Gigi pada Anak
Jika anak sudah mengalami karies gigi, segera bawa ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut beberapa metode perawatan yang biasanya dilakukan:
1. Tambal Gigi
Jika karies masih dalam tahap awal, dokter gigi akan membersihkan bagian yang rusak dan menambalnya dengan bahan seperti komposit atau glass ionomer.
2. Perawatan Saluran Akar
Jika karies sudah mencapai saraf gigi, dokter akan melakukan pulpotomi, yaitu mengangkat sebagian saraf yang terinfeksi dan menutupnya dengan crown untuk melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.
3. Cabut Gigi
Jika gigi susu sudah rusak parah dan tidak bisa diselamatkan, dokter akan mencabutnya untuk mencegah infeksi menyebar ke gigi permanen.
4. Gunakan Fluoride
Fluoride treatment dan dental sealant dapat digunakan sebagai tindakan preventif untuk mencegah karies pada gigi yang masih sehat. Sealant akan melapisi permukaan gigi sehingga lebih tahan terhadap asam dan bakteri.
Tips Mencegah Karies Gigi pada Anak
Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah karies gigi pada si kecil:
- Ajarkan anak menyikat gigi dengan benar
Pastikan anak menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, menggunakan pasta gigi berfluoride.
- Batasi konsumsi makanan dan minuman manis
Kurangi pemberian makanan dan minuman manis, terutama sebelum tidur. Jika anak mengonsumsi makanan manis, ajak mereka untuk segera berkumur atau menyikat gigi setelahnya.
- Gunakan dental floss
Ajarkan anak menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.
- Hindari kebiasaan minum susu botol sebelum tidur
Jika anak masih minum susu sebelum tidur, biasakan untuk menyikat gigi setelahnya agar tidak ada sisa susu yang menempel di gigi semalaman.
- Rutin periksa ke dokter gigi
Bawa anak ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi secara menyeluruh.
Jika kamu berada di daerah BSD dan Pamulang, Tangerang Selatan, kamu bisa mengunjungi The Smile Orthodontic & Aesthetic Dental Clinic. Klinik gigi di BSD, Tangerang Selatan ini fokus pada bidang ortodontik dan estetik dengan dokter spesialis berpengalaman untuk si kecil.
Hubungi admin The Smile BSD via WhatsApp di 087712000300 sekarang untuk cek jadwal dokter!
***
Referensi:
- Balkis, N., Fauziah, & Yusrika. (2024). Hubungan perilaku dengan kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas IV di MIN 25 Aceh Besar. Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan, 2(4), 273-284. Diakses 10 Februari 2025 dari https://doi.org/10.61132/corona.v2i4.889
- Alomedika. (2024, October 16). Karies Gigi. Alomedika. Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-gigi-dan-mulut/karies-gigi
- Tooth decay (Caries or cavities) in children. Johns Hopkins Medicine. Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tooth-decay-caries-or-cavities-in-children
- Crider, C. Treatment options for tooth decay in children. Healthline. Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/treatment-options-for-tooth-decay-in-children