Artikel ditinjau oleh: drg. Pingkan Sari Orida Warokka
Gigi ngilu atau hipersensitivitas dentin adalah masalah yang cukup umum terjadi. Rasa nyeri yang terjadi saat minum dingin, makan manis, atau bahkan terkena angin sering kali dianggap sepele. Padahal, gigi ngilu bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan gigi yang lebih serius.
Yuk, kenali lebih dalam tentang penyebab gigi ngilu yang sering diabaikan agar kamu bisa mencegahnya sejak dini!
Apa Itu Gigi Ngilu?
Gigi ngilu terjadi ketika lapisan dentin, yang berada di bawah enamel, terbuka. Dentin ini punya saluran kecil yang langsung terhubung ke saraf gigi. Saat lapisan ini terekspos akibat berbagai faktor, saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan seperti suhu panas atau dingin, tekanan, hingga makanan manis atau asam.
10 Penyebab Gigi Ngilu
Sensitivitas gigi bisa bersifat sementara atau kronis, tergantung dari penyebabnya. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah beberapa penyebab gigi ngilu yang perlu kamu waspadai:
1. Erosi Enamel Gigi
Enamel adalah lapisan terluar gigi yang berfungsi melindungi dentin. Jika enamel terkikis, dentin menjadi terekspos dan gigi menjadi lebih sensitif. Beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan erosi enamel antara lain:
- Terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman asam, seperti soda, jeruk, dan cuka.
- Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang terlalu kasar.
- Refluks asam lambung yang menyebabkan asam dari perut naik ke mulut dan merusak enamel.
Baca juga: Perbedaan tambal gigi di puskesmas dan dokter praktik
2. Resesi Gusi
Resesi gusi terjadi ketika jaringan gusi menyusut, sehingga akar gigi yang tidak memiliki perlindungan enamel menjadi terekspos. Penyebab utama resesi gusi meliputi:
- Penyakit gusi (periodontitis) yang merusak jaringan gusi dan tulang penyangga gigi.
- Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras yang justru menyebabkan gusi mundur.
- Faktor usia, di mana jaringan gusi secara alami dapat mengalami penurunan.
3. Gigi Berlubang
Gigi berlubang yang tidak segera ditangani bisa semakin dalam hingga mencapai dentin atau bahkan saraf gigi. Hal ini membuat gigi lebih sensitif, terutama saat terkena makanan manis, panas, atau dingin. Jika sudah parah, biasanya diperlukan perawatan seperti tambalan atau perawatan saluran akar.
4. Gigi Retak atau Patah
Retakan kecil pada gigi bisa terjadi akibat trauma, kebiasaan menggigit benda keras, atau sering mengunyah es batu. Meski terkadang tidak terlihat secara kasat mata, retakan ini bisa menyebabkan nyeri tiba-tiba saat mengunyah atau saat gigi terpapar suhu ekstrem.
5. Kebiasaan Menggeretakkan Gigi
Bruxism atau kebiasaan menggeretakkan gigi, terutama saat tidur, dapat mengikis enamel gigi secara perlahan. Jika dibiarkan, gigi menjadi lebih rentan terhadap rangsangan, menyebabkan rasa ngilu. Untuk mengatasi bruxism, kamu bisa menggunakan pelindung gigi khusus atau mengurangi stres yang menjadi pemicunya.
6. Pemutihan Gigi
Produk pemutih gigi mengandung bahan kimia yang dapat membuka pori-pori dentin, menyebabkan gigi lebih sensitif sementara waktu. Sensitivitas ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari setelah perawatan selesai. Jika kamu ingin melakukan pemutihan gigi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi agar prosedurnya aman dan sesuai dengan kondisi gigimu.
7. Prosedur Dental Terkini
Beberapa prosedur perawatan gigi seperti tambalan, pemasangan crown, atau scaling dapat menyebabkan gigi terasa lebih sensitif untuk sementara waktu. Biasanya, rasa ngilu ini akan mereda dalam 1-2 minggu pascaperawatan. Namun, jika sensitivitas berlangsung lebih lama, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi.
Baca juga: Efek samping setelah scaling gigi
8. Infeksi Gigi atau Gusi
Infeksi pada gigi atau gusi, seperti abses gigi atau gingivitis, dapat menyebabkan peradangan yang menekan saraf gigi dan menimbulkan rasa nyeri. Jika infeksi dibiarkan, kondisi ini bisa semakin parah dan menyebabkan komplikasi serius, seperti kehilangan gigi atau penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.
9. Penumpukan Plak
Plak adalah lapisan lengket yang terbentuk dari sisa makanan dan bakteri yang menempel pada gigi. Jika tidak dibersihkan dengan baik, plak bisa menghasilkan asam yang mengikis enamel dan menyebabkan sensitivitas gigi. Menjaga kebersihan gigi dengan rutin menyikat dan menggunakan benang gigi dapat membantu mencegah penumpukan plak berlebih.
10. Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, enamel gigi cenderung menipis secara alami, dan gusi bisa mengalami penyusutan. Hal ini menyebabkan gigi menjadi lebih rentan terhadap rangsangan eksternal. Oleh karena itu, semakin tua usia seseorang, semakin penting menjaga kesehatan gigi dengan baik agar tetap kuat dan tidak mudah ngilu.
Tips Mengatasi Gigi Ngilu
Setelah mengetahui berbagai penyebab gigi ngilu, tentu kamu ingin tahu bagaimana cara mengatasinya, bukan? Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang mengandung potasium nitrat atau strontium klorida.
- Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, manis, atau terlalu panas/dingin.
- Gunakan sikat gigi dengan bulu lembut dan sikatlah dengan tekanan yang ringan untuk menghindari erosi enamel.
- Hindari kebiasaan menggeretakkan gigi (bruxism) dengan menggunakan pelindung gigi atau teknik relaksasi.
- Lakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan sekali untuk mendeteksi dan mengatasi masalah gigi lebih awal.
- Gunakan obat kumur yang mengandung fluoride untuk membantu memperkuat enamel gigi.
- Jika gigi ngilu berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Gigi ngilu bukan hanya sekadar ketidaknyamanan sementara, tetapi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan gigi yang lebih serius. Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal dan menjaga kesehatan gigimu dengan lebih baik.
Jika gigi ngilu terus berlanjut atau semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter gigi di The Smile Orthodontic & Aesthetic Dental Clinic agar mendapatkan perawatan yang tepat! Klinik gigi di BSD, Tangerang Selatan ini fokus pada bidang ortodontik dan estetik dengan dokter spesialis berpengalaman.
Hubungi admin The Smile BSD via WhatsApp di 087712000300 sekarang untuk cek jadwal dokter!
***
Referensi:
- Cavities/tooth decay – Symptoms and causes. (2020). Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892
- Sensitive teeth. (2017). Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.dentalhealth.org/sensitive-teeth
- Sensitive Teeth – Heat and Cold Sensitivity – American Dental Association. (2020). Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/s/sensitive-teeth
- Bruxism (teeth grinding) – Symptoms and causes. Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bruxism/symptoms-causes/syc-20356095