Artikel ditinjau oleh: drg. Destri Shofura
Gigi berlubang (karies) adalah salah satu masalah kesehatan gigi yang paling umum di dunia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 menunjukkan bahwa 88,8% penduduk Indonesia pernah mengalami karies gigi.
Namun, banyak orang masih belum memahami penyebab sebenarnya dari gigi berlubang. Padahal, mengetahui faktor penyebabnya bisa membantu kamu mencegah masalah ini sejak dini.
Yuk, kita bahas lebih dalam tentang penyebab utama gigi berlubang!
Apa Itu Gigi Berlubang?
Gigi berlubang terjadi ketika lapisan terluar gigi, yaitu enamel, terkikis akibat asam yang diproduksi oleh bakteri di dalam mulut. Proses ini berawal dari plak, yaitu lapisan lengket yang terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan air liur.
Jika plak ini tidak dibersihkan secara rutin, maka bakteri akan terus berkembang dan menghasilkan asam yang merusak enamel. Seiring waktu, lubang pada gigi semakin membesar dan dapat mencapai lapisan dalam gigi hingga ke saraf, menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan berujung pada pencabutan gigi jika tidak segera ditangani.
Baca juga: Penyebab gigi ngilu
5 Penyebab Gigi Berlubang
Ada beberapa kebiasaan yang sering dianggap sepele tetapi ternyata menjadi penyebab utama gigi berlubang, di antaranya:
1. Kebiasaan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis
Siapa sih yang tidak suka makanan manis?
Namun, tahukah kamu bahwa makanan dan minuman manis adalah salah satu penyebab utama gigi berlubang? Gula yang terkandung dalam kue, permen, soda, teh manis, hingga kopi susu adalah “makanan utama” bagi bakteri di dalam mulut.
Ketika kamu mengonsumsi makanan atau minuman manis, bakteri akan mengubah gula menjadi asam. Asam inilah yang kemudian menggerogoti enamel gigi dan memicu terbentuknya lubang.
Bahkan, makanan yang dianggap sehat seperti granola bar, madu, atau buah kering juga bisa berkontribusi terhadap karies jika dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi dengan perawatan gigi yang baik.
Makanya, penting untuk membatasi konsumsi gula dan selalu membersihkan gigi setelah makan makanan manis.
2. Tidak Menjaga Kebersihan Mulut dengan Baik
Menyikat gigi dua kali sehari memang terdengar seperti rutinitas sederhana, tetapi masih banyak orang yang malas melakukannya. Kebiasaan ini bisa menyebabkan sisa makanan menumpuk dan membentuk plak yang sulit dibersihkan.
Selain itu, banyak orang juga mengabaikan penggunaan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi.
Beberapa area dalam mulut, seperti bagian belakang gigi geraham atau gigi yang saling berdekatan, sering menjadi “tempat favorit” bagi plak untuk berkembang. Jika tidak dibersihkan dengan benar, plak ini akan mengeras menjadi karang gigi, yang hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.
Jadi, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan mulut dengan baik agar terhindar dari gigi berlubang!
3. Mulut Kering
Air liur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi.
Selain membantu mencerna makanan, air liur juga berfungsi menetralkan asam dan membersihkan sisa makanan di dalam mulut. Sayangnya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi air liur berkurang, seperti kebiasaan merokok, konsumsi obat-obatan tertentu, atau kondisi medis seperti diabetes.
Ketika produksi air liur berkurang, asam yang dihasilkan oleh bakteri tidak dapat dinetralisir dengan baik, sehingga enamel gigi lebih mudah terkikis.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa meningkatkan konsumsi air putih, mengunyah permen karet tanpa gula untuk merangsang produksi air liur, dan menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan mulut kering.
Baca juga: Apakah scaling gigi sakit?
4. Faktor Genetik
Ternyata, faktor genetik juga bisa mempengaruhi kesehatan gigi kamu.
Beberapa orang terlahir dengan enamel gigi yang lebih tipis atau memiliki bentuk gigi yang berlekuk dalam (fisura dalam), sehingga lebih rentan terhadap pembentukan plak dan karies.
Meskipun faktor genetik tidak bisa diubah, kamu tetap bisa mengurangi risikonya dengan menjaga kebersihan gigi dengan lebih baik.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan perawatan dental sealant, yaitu lapisan pelindung yang diaplikasikan pada gigi untuk mencegah plak menumpuk di celah-celah yang sulit dijangkau.
5. Malas Kontrol ke Dokter Gigi
Banyak orang baru menyadari bahwa mereka memiliki gigi berlubang ketika sudah merasa sakit atau nyeri. Padahal, lubang kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang bisa berkembang menjadi masalah serius jika dibiarkan.
Inilah mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Dengan melakukan kontrol rutin, dokter gigi bisa mendeteksi masalah sejak dini dan memberikan perawatan yang lebih mudah serta lebih murah dibandingkan jika harus menambal atau mencabut gigi yang sudah rusak parah.
Tips Mencegah Gigi Berlubang
Setelah mengetahui penyebabnya, kini saatnya kamu mengambil langkah pencegahan agar terhindar dari masalah gigi berlubang.
Berikut adalah beberapa tips mencegah gigi berlubang yang bisa kamu lakukan:
- Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride membantu memperkuat enamel dan melindungi gigi dari kerusakan.
- Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
- Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk membantu membunuh bakteri penyebab plak dan karies.
- Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, serta segera membersihkan gigi setelah mengonsumsinya.
- Perbanyak minum air putih agar produksi air liur tetap optimal dan membantu membersihkan sisa makanan di dalam mulut.
- Rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah gigi berlubang semakin parah.
Intinya, gigi berlubang bukan hanya disebabkan oleh makanan manis, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap sepele, seperti kurang menjaga kebersihan mulut, mulut kering, faktor genetik, dan jarang kontrol ke dokter gigi.
Nah, jika kamu berada di daerah BSD dan Pamulang, Tangerang Selatan, kamu bisa mengunjungi The Smile Orthodontic & Aesthetic Dental Clinic. Klinik gigi di BSD, Tangerang Selatan ini fokus pada bidang ortodontik dan estetik dengan dokter spesialis berpengalaman.
Hubungi admin The Smile BSD via WhatsApp di 087712000300 sekarang untuk cek jadwal dokter!
***
Referensi:
- Higuera, V. (n.d.). Tooth cavities: Symptoms, causes, and treatments. Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.healthline.com/find-care/articles/dentists/tooth-cavities#causes
- Cavities/tooth decay – Symptoms and causes. (2022, March 19). Diakses 10 Februari 2025 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892
- Cavities (Tooth decay): Symptoms, causes & treatment. Diakses 10 Februari 2025 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10946-cavities
- Theresia, T. T., Goalbertus, Fadila Hanoum Nurifai, Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Pencegahan, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, & Theresia, T. T. (2023). The relationship of frequency of instant food consumption and energy drinks’ consumption with prevalence of caries. JURNAL KESEHATAN GIGI. Diakses 10 Februari 2025 dari https://eresources.poltekkes-smg.ac.id/storage/journal/Jurnal-Kesehatan-Gigi/Vol-10,-No-1-Juni-2023/48ec1a320a134a5fb64ddd3dd2d5a765.pdf